Apresiasi “Keberanian Sang PKS”

Sebuah langkah besar diperlihatkan oleh sebuah partai yang tidak dapat dianggap sebelah mata. Partai yang bersama-sama dengan partai lainnya bekerja sama dalam satu tujuan untuk menjalankan roda pemerintahan. Satu tujuan dan tentunya satu harapan.

Sejak tahun 2004 PKS berkoalisi dengan beberapa partai besar semacam Demokrat dan Golkar untuk bersama-sama membangun negeri Indonesia. Banyak keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh PKS selaku partai koalisi yang bersimpangan dengan teman-teman koalisinya. Tak jarang atas keputusan-keputusan itu membuat geram sesama partai koalisi yang lain.

Sejatinya koalisi merupakan gabungan dari beberapa elemen yang bersatu untuk membangun dan menjalankan sebuah negara. Tentunya dengan satu tujuan, satu pendapat dan mempunyai misi yang sama. Lain lagi dengan Oposisi. Oposisi sejatinya hampirsama dengan koalisi dimana tujuan mereka adalah sama-sama membangun negara. Akan tetapi tempat mereka berbeda. Koalisi berada dalam pemerintahan yang lebih banyak menelurkan kebijakan-kebijakan sedangkan oposisi, ada untuk mengoreksi kebijakan-kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah.

Antara koalisi dan oposisi memang berbeda, akan tetapi mereka satu tujuan yaitu menjalankan roda pemerintahan. Tanpa adanya oposisi maka pemerintah akan pincang. Dan tanpa adanya koalisi pemerintah tak akan mampu memberikan inovasi dan memajukan negara. Sehingga kedua elemen ini harus ada dalam pemerintahan.

PKS merupakan sebuah partai yang berada dalam barisan koalisi, sehingga mereka harus setuju dengan pemerintah. Akan tetapi ketika penghambilan keputusan voting BBM beberapa waktu lalu, PKS membangkang. Dan hal inilah yang membuat teman-teman koalisinya geram. Mereka menganggap PKS adalah musuh dalam selimut yang dapat menikam sewaktu-waktu. Dan karena hal itulah maka banyak suara yang bermunculan untuk mendukung P. Dekokrat dan teman-teman untuk mengeluarkan PKS dari koalisi.  “Untuk apa menjadikan mereka teman kalau hanya menikam dari belakang”.

Tidak dapat disalahkan para angota koalisi menghakimi PKS karena memang adat sebagai seorang koalisi harus si-iya se-kata. “Bangaimana negeri ini akan bersatu jika pemerintahannya aja gak satu”. “Bagaimana mau maju negeri kalo ada yang menarik dibelakang”.

Tapi terlepas dari semua itu, kita harus berani mengakui akan keberanian dan ketegasan PKS. PKS bukanlah partai yang dihuni anak-anak kecil. Dia adalah partai besar dengan akademisi-akademisi handal didalamnya. Dan tentunya tak serta-merta partai ini berkata. Pasti ada pemikiran yang luarbiasa sehingga lobi politik yang dilakukan oleh partai penguasa dan tekanan dari sesama teman-teman partai koalisi tidak mampu mengoyahkan keputusannya.

Dan bila boleh mengatakan, maka saya akan mengatakan bahwa sesuangguhnya PKS adalah pemenang dari perkelahian ini. Bukan karena PKS menolak harga BBM naik, tapi karena PKS berhasil menyuarakan aspirasinya. Mungkin disana ada PAN, GOLKAR, PKB, PPP. Tapi mereka hanya seakan diam seribu bahasa mengikuti perintah atasannya, dan cenderung mencari jalan penyelamatan diri tanpa tegas berani berkata.

Tinggalkan komentar