​MUNGKINKAH INDONESIA BANYAK PRT KARENA SUKA BERSIH – BERSIH ?

Tak dapat di pungkiri salah satu pendapatan terbesar negra Indonesia adalah dari para pekerja di luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya devisa negara yang di berikan dari para pekerja di luar negri. Karenanya banyak orang menyebut bahwa mereka adalah pahlawan devisa negara.

Jika di tilik dari beberapa sudut pandang kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri rata-rata berada pada sektor pembantu rumah tangga (PRT). Sektor ini merupakan yang paling gemuk dan banyak peminatnya. Meskipun dari sektor lain seperti driver, pekerja pabrik sampai pengusaha besar juga ada, namun terlihat memang dari sektor PRT yang paling besar.

Dari bayaknya PRT yang di kirim Indonesia untuk bekerja di luar negeri mungkinkah ada kaitannya dengan kegemaran orang Indonesia yang suka merawat kebersihan rumah?

Pertanyaan ini mungkin tidak dapat di jawab langsung sebelum ada penelitian yang cukup untuk menjawabnya. Namun sebelumnya kita dapat menarik benang merah antara kegemaran orang jawa yang suka menata dan membersihkan rumah. 

Bagi orang jawa rumah bersih dan rapi adalah hal yang penting. Hal ini berhubungan dengan budaya orang jawa yang suka berkumpul dan bersilaturahmi dengan tetangga sekitar. Bagaimana tidak, jika ada tetangga yang datang dan melihat rumah kita kotor dan berantakan betapa malunya sang pemilik rumah. 

Kebanyaka orang di desa kususnya para kaum wanita sejak pagi buta telah mulai beraktifitas. Biasanya mereka mulai dari hal yang dapat dikerjakan di dalam rumah seperti memasak. Kemudian, setelah matahari dirasa cukup untuk melihat dilanjutkan melakukan aktifitas di luar rumah seperti menyapu lantai, halaman dan sebagainya. Aktifitas ini akan selesai ketika pekerjaan mereka sudah dirasa cukup. Biasanya sekitar pukul 09.00 – 10.00 waktu setempat. Sehingga tak dapat di pungkiri ketika hari sudah siang keadaan rumah mereka sudah tertata rapi dan bersih. Selain itu bagi kaum laki-laki yang hendak pergi bekerja, makanan dan minuman sudah siap mereka santap. Pakaian bersih dan tersetrika pun sudah siap di kenakan untuk menunjang kerja sang suami maupun putra-putri mereka untuk bersekolah.

Budaya orang di desa yang cukup cekatan dalam mengurus pekerjaan rumah tangga ini lah yang ternyata memberi nilai jual tersendiri bagi mereka. Skill terasah dengan sendirinya dari kebiasaan baik itu. Dan akhirnya, dengan kemampuan inilah sepertinya membuat banyak orang di luar negeri menggunakan jasa orang Indonesia sebagai asisten rumah tangga. Mereka percaya akan kemampuan terasah para asisten rumah tangga dari Indonesia ini. Selain itu budaya Indonesia yang istilahnya tidak banyak mengeluh dan nurut, menambah ketertarikan para pengguna jasa PRT ini.

Jadi, mungkinkah Indonesia banyak PRT karena suka bersih-bersih?  

Tinggalkan komentar