​Review Xenia Li Deluxe +  “Pengalaman di Usia 5 + 1 Tahun”

Kami mendapatkan Xenia Li Deluxe + di tahun 2016 lalu. Artinya, mobil ini sudah 5 tahun berada di pemilik lamanya dan kurang lebih 1 tahun berada di tangan kami. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas Xenia Li Deluxe + keluaran tahun 2011 ini dari pertama kami menerimanya di tahun 2016 lalu hingga saat review ini dibuat. Tentunya juga pandangan kami di tahun 2017 tentang mobil yang sudah berusia 6 tahun ini. Dan perlu di ingat, bahwa ini adalah mobil tahun 2011 jadi kita tak bisa banyak komplain dengan mobil ini.

Overview

Daihatsu Xenia Li Deluxe + bukanlah kasta tertinggi dari Xenia. Bahkan di keluarga Xenia Li dia di posisikan pada posisi bawah. Sejatinya Daihatsu memberikan dua jenis mesin pada Xenia, yaitu mesin 1.000 Liter (L) tiga silinder dan 1.300 L empat silinder. Nah semua keluarga Xenia Li mendapatkan mesin 1.000 L tiga silinder. Nah Xenia Li sendiri dibagi menjadi beberapa lagi, yaitu Xenia Li Sporty, Xenia Li Familily dan Xenia Li Deluxe. Intinya, yang menjadi pembeda pada keluarga Xenia Li ini hanyalah fasilitas dan variasi yang menghiasi di dalam dan luar bodi mobil.

Baca Juga :

Disain

Mengingat usianya yang sudah menginjak 6 tahun, jadi pasti sudah banyak yang telah memberikan review dari mobil ini. Kami tak akan banyak mengulas seperti apa sebenarnya Xenia Li Deluxe + ini.

Menurut kami disainnya kurang ergonomis mengingat tingginya bodi dan sistem aerodinamisnya yang kurang. Tapi tak ada yang perlu kami komplain tentang disain Xenia Li Deluxe + ini. Ya, karena memang sudah ada Xenia dengan bentuk baru, yang artinya penyempurna dari bentuk yang lama. Meski disainnya bukanlah yang terbaik di tahun 2011 namun itu semua tidak menyurutkan minat orang untuk membelinya.

Disain Eksteriornya “sama dengan Avanza”

Meski Xenia Li Deluxe + adalah keluarga Xenia Li kasta bawah, namun disainnya tak ada beda dengan Avanza. Dimasanya, disain ini cukup diterima di masyarakat. Hal ini di buktikan dengan didaulatnya Avanza-Xenia menjadi mobil paling laris di Indonesia.

Plontos Tanpa Spoiler (Topi Belakang)

Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa kami mendapatkan Xenia Li Deluxe + di tahun 2016 lalu yang berarti dia adalah mobil bekas. Nah ketika kami mendapatkannya tak banyak ubahan yang kami temukan dari pemilik lama. Mobil yang kami dapatkan ini benar-benar standar pabrikan. Bahkan kami tak menemukan “spoiler” atau orang sering menyebutnya topi belakang di mibil ini. Tak hanya itu, kami juga tak menemukan tutup bamper depan sebelah kiri mobil yang mengurangi keindahan mobil ini. Kami juga menemukan cat yang tidak halus (seperti terkelupas) di bagian bawah bemper belakang. Ditengarai bahwa di sana tadinya di pasang sebuah pelindung bamper model tempel yang kemudian dicopot oleh pemiliknya sehingga menimbulkan bekas cat yang terkelipas.

Hilangnya Tutup Bemper Cukup Mempengaruhi Penampilan
Bekas Pelindung Bemper

Xenia Li Deluxe + menggunakan pelek 13 in di kelima bannya. Namun sayang, untuk pelek cadangannya masih kaleng, ini berakibat ketika di pasang terlihat gak meching. Jadi akan lebih baik jika memang ban cadangan tetap digunakan untuk cadangan saja.
Nah agar mobil ini tak terlihat seperti mobil rental, maka kami memberikan sedikit penambahan, seperti lis krom di lampu depan dan belakang, krom di keempat hendel pintu serta tutup bensin. Kemudian kami mengganti kaca film lama dengan merek abal-abal seharga RP. 450.000 di seluruh kaca Xenia Li Deluxe +. Tak lupa kami berikan pelindung belakang yang terbuat dari besi seharga RP. 350.000,-. Sampi saat ini kami belum menemukan spoiler yang tepat, mengingat warna Xenia Li Deluxe + ini adalah merah metalik yang cukup sulit di cari.

Baca Juga :

 

List Krom Mempermanis Penampilan

Mobil kaleng kerupuk???………… Itu ma dulu!!!

Dijamannya, duet Avanza dan Xenia mendapatkan banyak bully tentang ketebalan plat bodynya. Dan sebagai mobil kasta rendah tentu menyebabkan orang berpikir barang murah kualitas juga murah, dan pastinya Xenia Li Deluxe + tentu kena lebih parah lagi. Dia disebut mobil kaleng “krupuk”. Ya karena dia seperti kerupuk, yang kena benturan sedikit pasti penyok. Apalagi mobil berbody plat tebal masih banyak kala itu, sebut saja kakaknya Daihatsu Taruna dan sodara jauhnya keluarga Kijang yang terkenal begitu tebal.

Plat Bodi Bukan Yang Tertipis

Tapi itu dulu. Sekarang jika kita bandingkan plat body Xenia Li Deluxe + tahun 2011 ini dengan mobil sekelasnya yang sama seperti New Avanza 2017 atau Great New Xenia 2017 kami rasa tak ada perbedaan. Bahkan dengan Mobillio yang harganya sekitar 250 juta pun ketebalan plat badynya hampir sama dengan Xenia Li Deluxe + tahun 2011. Apalagi jika di bandingkan dengan para LCGC seperti Agya, Sigra, Calya, Brio, Karimun dll, tentu mereka masih di bawah Xenia Li Deluxe +.  Jadi meskipun dulu dia disebut kaleng kerupuk, tapi sekarang tidak lagi.

Hal yang tidak kami sukai dari disain Xenia Li Deluxe + adalah di pintu belakangnya. Kami tak menemukan hendel pembuka pintu belakang di sana. Jadi untuk membuka pintu belakang kita harus menggunakan kunci kontak atau menarik tuas yang ada di samping bawah jok pengemudi kemudian menariknya langsung. Tentu ini tak praktis karena harus menggunakan anak kunci untuk membukanya. Hal ini di perparah dengan tuas di bawah jok pengemudi yang kemungkinan telah berusia sehingga kabel penghubung tuas dengan pintu belakang macet sehingga tidak bisa membuka kunci pintu belakang.

Interior,….ya gitu deh.

Untuk interiornya, lagi-lagi kami tak punya banyak komplanin mengingat ini mobil 2011. Xenia Li Deluxe + hadir dengan setir palang tiga yang bentuknya masih membulat khas mobil jamannya. Tak ada tombol pengatur audio disana. Namun sudah menganut sistem powerstering dengan sistem hidrolis sehingga stir tak begitu berat.

Spidometer, penghitung RPM, penunjuk isi tangki BBM dan penunjuk panas mesin masih sederhana. Semuanya analok. Tak ada MID dan sensor-sensor seperti mobil masa kini. Kemudian tak ada juga tombol pelipat spion yang artinya spion masih manual. Namun, telah ada power window di keempat jendelanya.

Untuk sistem audionya tak ada banyak ubahan di Xenia Li Deluxe + ini. Hanya pemilik dahulu sepertinya telah mengganti head unit bawaan mobil dengan produk yang kami anggap biasa tapi bisa memutar file dari flashdisk. Dan untuk suaranya masih standar tanpa peredam yang artinya cukup atau bahkan bisa dibilang kurang.

Xenia Li Deluxe + membawa AC single blower. Kisi-kisi AC hanya ada di depan. Dari pengalaman kami mengendarai mobil ini, jika mobil penuh terisi 7 penumpang maka kami akan memposisikan AC di posisi paling dingin dan kecepatan hembusan di level 2. Hal ini karena ketika hembusan di level 2 artinya dia di posisi medium yang masih aman dan posisi paling dingin agar hawa dingin tetap terjaga sampai belakang.

Menurut pendapat kami, jok tempat duduk masih standar. Busa cukup tebal bahkan di banding milik honda Mobillio. Namun dia tidak mempunyai mekanisme sliding di kursi baris kedua sehingga tidak dapat diatur maju mundur yang berakibat mengurangi fleksibilitas kelegaan kabin khususnya untuk bangku belakang. Dan yang paling buruk dia tidak memberikan sandaran kepala di jok baris paling belakang. Jadi untuk penumpang bangku belakang harus ekstra sabar karena fasilitas di bangku belakang sangat minim.

Kami tidak suka dengan kain penutup langit-langit Xenia Li Deluxe + ini. Bukan karena warnya atau bahannya, tapi karena kain itu seperti tak melekat dengan sempurna pada langit-langit plat body mobil. Efeknya, jika mobil berjalan di jalan yang bergelombang dia akan bergerak dan mengeluarkan suara yang cukup mengganggu kenyamanan.

Kinerja

Mesinnya Sudah VVT-i

Daihatsu Xenia Li Deluxe + membawa mesin 1000 Liter di 3 silindernya. Mesin ini mengeluarkan tenaga maksimum sebesar 63 dk/5.600 rpm dan torsi 90 Nm/3.600 rpm. Xenia Li Deluxe + yang kami review ini bertrasmisi manual 5 kecepatan berpenggerak roda belakang.

Pada awal membeli mobil ini, kami memang cukup terganggu dan merasa kasihan dengan desingan mesin khas 3 silinder yang keras ketika berakselerasi. Namun seiring berjalannya waktu, maka akan terbiasa dengan suaranya. Bahkan kami merasa senang mendengar suara desingan mobil ini ketika berakselerasi yang seakan-akan itu adalah raungan mobil balap. Tapi kami rasa tidak baik memainkap Xenia Li terus di rpm tinggi mengingat dia adalah mobil keluarga yang bukan digunakan untuk mengejar akselerasi tapi lebih ke kenyamanan.

Untuk nyaman, tak perlu tenaga maksimal.

Tak ada yang istimewa dengan mesin Xenia Li Deluxe +. Bahkan kami merasa tenaga dan torsinya kurang. Namun selama hampir 1 tahun menggunakannya kami tak menemukan alasan untuk menggunakan tenaga lebih dari itu. Hal ini karena kami memprioritaskan kenyamanan dari pada kecepatan. Bukan berarti mobil ini sangat nyaman di kendarai, justru karena mobil ini tidak begitu nyaman di kendarai di kecepatan tinggi sehingga kami rasa tak membutuhkan tenaga sebesar 63 dk di 5.000 rpm.

Ya, seperti yang kami jelaskan diatas, mobil ini dalam kecepatan tinggi benar-benar tidak nyaman untuk di kendarai. Yang kami maksud kecepatan tinggi bukan diatas 100 km/jam, tapi di kecepatan 80 km/jam keatas. Jadi di kecepatan 80 km/jam mobil ini benar-benar tidak nyaman. Suara gesekan ban dengan aspal masuk dengan keras, kemudian suara angin dan bahkan suara gardan di bawah mobil cukup terdengar di telinga. Apalagi jika menemukan jalan bergelombang maka atapnya akan mengeluarkan suara yang tak menyenangkan. Pengalaan kami selama 1 tahun membawa Xenia Li Deluxe +, ketidak nyamanan itu mengakibatkan penumpang mudah pusing dan mual apalagi bagi mereka yang kurang familiar dengan Xenia.

Suspensinya nyaman untuk 7 orang.

Banyak kritikan tentang suspensi Xenia Li Deluxe +. Bahkan banyak pemilik Avanza dan Xenia menganti suspensinya dengan merek lain yang lebih lembut. Kami pun berpendapat sama. Suspensi mobil ini sangat keras tapi tidak kaku. Artinya ketika kita mendapati jalan berlubang atau polisi tidur maka dia akan memantul dengan cepat seakan-akan mendorong kita keatas. Dan karena dia tidak kaku, maka kita akan seperti terombang-ambing kekanan atau kekiri. Ini begitu terasa ketika kita berada di kecepatan tinggi kemudian menemukan jalan berbelok. Atau ketika kita berada di kecepatan tinggi dan menemukan jalan bergelombang, maka rasa terombang-ambing seperti di lautan benar-benar terasa. Dan kami rasa itu juga yang menyebabkan penumpang di Xenia banyak yang mengeluhkan pusing, mual dan ingin muntah.

Tapi kami menemukan hal yang mengagumkan dari suspensi Xenia Li Deluxe + ini. Ya, kami pernah membawa 7 penumpang dewasa dan yang membuat kagum adalah rasa nyaman membawanya. Kami tidak tahu apakah penumpang di belakang juga merasa nyaman seperti kami yang menjadi sopirnya. Namun, ketika Xenia ini di isi 7 penumpang dewasa kami merasa dia lebih mantap. Suspensinya seakan menjadi kaku dan terpaan anginnya seperti menghilang. Dan ketika melewati jalan yang halus tapi bergelombang, dia terasa lebih mantap dan stabil dari pada ketika diisi oleh 3-4 orang di dalamnya. Yang pasti suspensi Xenia Li Deluxe + masih dalam batas normal ketika diisi full muatan 7 penumpang jika di bandingkan dengan Calya-Singra yang amblas jika diisi full 7 penumpang.

Lantas gimana tenaga dan torsinya ketika diisi full 7 penumpang?

Beberapa kali kami membawa Xenia Li Deluxe + dengan 7 penumpang dewasa didalamnya. Tenaga dan torsi Xenia Li cukup mampu mengkaver beban dari 7 penumpang dengan kecepatan normal. Untuk menyalip mobil di depannya tentu lebih sulit karena bobot yang meningkat. Apalagi harus memainkan AC di posisi yang tinggi agar kenyamanan tetap ada di dalam mobil yang tentu berakibat mengurangi tenaga mobil. Namun, karena kami tinggal di area pedesaan yang tidak banyak kemacetan maka kami masih nyaman dan belum menemukan kesulitan berati ketika mengendarai Xenia Li Deluxe + dengan full 7 penumpang. Hal lainnya, kami rasa Xenia Li Deluxe + cukup mampu melewati tanjakan dengan 7 penumpang dewasa didalamnya, namun tentu saja membutuhkan teknik dan pengalaman tersendiri agar mampu melewatinya dengan baik. Dan tentu jangan takut mendengar raungan tiga silindernya karena dia memang membutuhkan rpm tinggi untuk mengeluarkan tenaganya.

Bagaimana jika dibandingkan dengan Daihatsu Sigra 1,2L ?

Jujur kami belum pernah mencoba Daihatsu Sigra, tapi kami hanya pernah duduk di dalamnya saja. Kami rasa jika diberi pilihan ini kami akan memilih Sigra 1.2. Hal ini tentu karena Sigra adalah mobil modern yang kami rasa untuk kenyamanan bangku baris 1 dan 2 pasti dia lebih nyaman. Masalah suspensi belakang yang ambles itu pasti karena mengejar kenyamanan serta disesuaikan dengan bobot kendaraan. Kami rasa dalam membuat suspensi Sigra, Daihatsu juga tentu mengambil data dari Xenia sehingga terciptalah kombinasi yang cukup itu. Selain itu tentu kita tak akan sering membawa full 7 penumpang sehingga amblesnya suspensi tak akan berdampak banyak. Hal lain yang menjadi keunggulan Sigra adalah posisinya sebagai LCGC yang membuat pajak kendaraannya lebih rendah dari Xenia sehingga ini adalah keuntungan tersendiri pagi pemiliknya.

Nilai Lebih

Ini Xenia Bukan Avanza

Hal yang menurut kami istimewa dari Xenia Li Deluxe + ini adalah durabilitasnya. Hampir 1 tahun kami memelihara mobil ini dan praktis dia tak banyak jajan. Tercatat untuk masalah mesin yang sudah menempuh 75.000 km, hanya merogoh kocek untuk membeli Aki dan Oli baru untuk si Xenia. Kami tidak tahu apakah pemilik sebelumnya selalu melakukan perawatan rutin atau tidak, tapi kami merasa mobil ini cukup awet, tak banyak jajan untuk mobil berusia 6 tahunan. Apalagi dengan onderdil yang tentunya masih cukup banyak beredar membuat lebih tenang memiliki mobil ini untuk jangka waktu yang lama.

Kesimpulan

Selama kurang lebih 1 tahun ini memiliki Xenia Li Deluxe + kami rasa mobil ini cukup. Mesinnya yang hanya 1.000 liter terlihat mungil tapi sepertinya kedepan mobil 1.000 liter akan semakin banyak. Hal yang cukup mengganggu adalah masalah kenyamanan dari mobil ini. Suara ban yang terdengar jelas, suara angin dan suara putaran gardan masuk, serta kain pembungkus atas yang juga mengeluarkan suara, ini semua membuatnya kurang nyaman dikendarai. Kemudian masalah kestabilan dan goyangan yang ditimbulkan dari suspensinya. Kombinasi dari suara-suara perusak kenyamanan ditambah dengan kestabilan dan goyangan yang tak normal, membuat penumpang lebih cepat mendapatkan rasa pusing, mual dan mabuk darat. Namun di balik semua itu durabilitas Xenia Li Deluxe + ini sangat luarbiasa. Kami benar-benar merasa puas dengan durabilitasnya. Jadi menurut kami mobil ini sudah cukup untuk disainnya, luarbiasa untuk durabilitasnya, kurang dalam kenyamanannya, cukup untuk tenaganya.

Baca Juga :

2 respons untuk ‘​Review Xenia Li Deluxe +  “Pengalaman di Usia 5 + 1 Tahun”

Tinggalkan komentar