​Ini Adalah Kecewa


Kecewa. Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Dan setiap orang pasti pernah menerimanya. Tidak ada satu orangpun yang ingin mendapatkan kekecewaan didalam hidupnya. Namun, tidak ada satupun orang yang mampu menolak kehadirannya.

Banyak definisi tentang kecewa. Ada yang menyebutnya sebuah rasa. Ada yang menyebutnya sebuah ke tidak puasan. Ada pula yang menyebutnya sebuah kegagalan. Semua definisi maupun arti apapun itu dari kecewa bisa di terima tergantung bagaimana orang memandangnya.

Disaat rasa kecewa datang, tentu ada suatu ketidak puasan yang ada didalam diri kita. Misalnya, ketika kita membeli suatu barang dan barang itu tidak sesuai dengan harapan, makan akan muncul rasa tidak puas dari diri kita yang mengatakan “mengapa kita memilih barang ini”. Atau misalnya ketika kita mengungkapkan sebuah perasaan cinta kepada pasangan kita namun dia tidak menerima atau menolak rasa cinta kita.

Rasa kecewa yang muncul, memiliki kadar yang berbeda-beda tergantung seberapa besar/tinggi dari harapan yang di gantungkan. Dengan kata lain semakin besar/tinggi harapan kita tentang suatu hal maka akan berimplikasi dengan seberapa besar rasa kecewa yang kita terima. Sebagai contoh, ada sebuah lowongan pekerjaan disuatu tempat. Pekerjaan ini benar-benar pas dan cocok sesuai dengan keinginan kita. Semua kriteria yang di minta perusahaan telah kita miliki. Kita yakin bisa mengalahkan semua saingan yang ada dengan pengalaman dan kemampuan kita. Kemudian kita telah memikirkan semua hal yang menarik setelah bekerja disana. Bahkan kita telah membayangkan akan bekerja keras dan menjadi salah satu staf terbaik disana. Namun, ketika hari itu tiba kita di nyatakan gagal dalam seleksi awal yaitu seleksi administratif. Tentu kekewecaan yang besar akan kita terima karena bayangan kita yang sudah tinggi, bahkan yakin akan mampu bersaing menghadapi para pesaing, tapi baru di tes seleksi administrasi kita sudah gagal.

Setiap orang boleh merasakan kecewa. Dan tidak ada satupun orang yang boleh melarang kita untuk merasakan kekecewaan. Karena kecewa adalah sisi lain yang harus kita rasakan. Kecewa memang tidak menyenangkan tapi tanpa dia kita tidak bisa merasakan bahagia.

Menikmati rasa kecewa

Kecewa adalah sisi lain dari bahagia. Kita bisa merasakan sebuah kebahagiaan karena adanya rasa kecewa ini. Jadi, jika kita bisa menikmati kebahagiaan, kita juga bisa menikmati kekecewaan. Oke, kita gagal dalam mendapatkan pekerjaan, kita gagal dalam menaklukan hati pasangan, kita gagal dalam memperoleh nilai yang baik. Semua kegagalan yang diterima, kita rasakan dan kita nikmati. Kita pejamkan mata, mengenang rasa sakit dan kegagalan yang kita terima, tarik nafas yang dalam bayangkan kembali disaat kita mendapat kekecewaan itu, kembangkan senyum, nikmati rasa kecewa ini sejenak. Tak perlu mencari-cari alasan sisi positif dari kegagalan yang kita terima, tapi nikmati kegagalan dan terima rasa kecewa bersama dengan senyuman.

Kita berhak untuk menangis

Disaat air mata menetes dipipi. Ketika bibir tak mampu lagi menahan suara untuk keluar. Itulah sebuah tangisan. Sesuatu yang entah mengapa sulit untuk di lawan. Yang datang dari hati dan mengalahkan logika. Dan disaat dia datang maka biarkan dia untuk keluar. Biarkan tangisan mengiringi rasa kecewa didalam diri kita. Tidak perlu kita menahan tingis hanya agar diri kita terlihat kuat. Biarkan air mata menetes, biarkan bibir bersuara tangisan, biarkan orang melihat kita menangis. Tangisan itu bukanlah suatu dosa. Jika kita boleh tertawa lepas dengan penuh bahagia, kenapa kita tidak boleh menangis karena kecewa.

Orang lain juga boleh tahu “kita kecewa”

Memendam sebuah rasa kecewa sendiri dihati mungkin menjadi sebuah jalan agar terlihat tegar. Apalagi untuk menceritakan sebuah aib, masalah, kegagalan maupun kekecewaan tentu bukan hal yang mudah. Namun, jika semua masalah maupun kekecewaan yang kita hadapi terus saja dipendam maka itu justru akan menimbulkan efek negatif yang sewaktu-waktu bisa keluar. Tentu karena aib, masalah, kegagalan maupun kekecewaan merupakan suatu bagian dari rasa, maka efek negatif yang timbul pasti berhubungan dengan kesehatan jiwa. Dan jika jiwa kita sudah tidak sehat maka pastinya raga kita juga mengikuti. Maka semua itu perlu dikeluarkan.

Untuk mengeluarkan aib, masalah, kegagalan maupun kekecewaan dari diri kita, bisa dengan cara menceritakannya kepada orang lain. Tentu kita tidak mau aib, masalah, kegagalan maupun kekecewaan yang kita ceritakan juatru menambah masalah karena tersebar luas. Jadi kita perlu berhati-hati untk menceritakan semua itu. Pilih teman, sahabat, orang tua, pacar atau pasangan kita yang benar-benar mampu menjaga mulutnya untuk tetap merahasiakan yang dia dengar.

Jika tidak menemukan orang yang diyakini mampu menjaga rahasaia maka kita bisa menceritakan semua rasa kecewa yang kita alami di buku catatan. Tulis semua masalah kita, tulis semua ketidak puasan kita yang kita alami, tulis semua yang ada didalam hati hingga itu semua membuat kita puas.

Ijinkan Tuhan mendengar keluh-kesah kita

Tuhan adalah satu-satunya tempat kita kembali. Semua yang kita lalui adalah atas ijinNya. Apa yang membuat kita kecewa itu juga adatas kehendak Tuhan. Jadi biarkan Tuhan mendengar keluh kesah kita. Biarkan tuhan melihat tangis kita. Biarkan Tuhan merasakan kekecewaan kita. Kemudian ucapkan syukur kepadanya, cukup kata syukur kepada Tuhan tanpa perlu kita mencari alasan untuk mengucapkannya. Karena tidak ada satupun asalan yang mampu untuk mneghentikan kita mengucap kata syukur kepada tuhan atas semua dalam hidup kita. Dan ketika kita mengucapkan kata syukur dari hati yang terdalam bahkan tanpa tahu alasannya, maka akan ada rasa tentram yang mendamaikan didirikita.

Jangan pernah menghakimi sang pencipta. Karena kita bukanlah seorang hakin yang mampu membedakan yang benar dan yang salah. Dan karena tuhan bukanlah tersangka yang berhak disalahkan. Tuhan jauh memiliki pengetahuan dari kita. Tuhan adalah pencita skenario terbaik dari yang terbaik. Jadi apapun kehendak Tuhan, Dia tahu bahwa kita mampu melaluinya. Kita cukup menjalani kehidupan, dan biarkan Tuhan yang mengaturnya.

Baca Juga :

Satu respons untuk “​Ini Adalah Kecewa

Tinggalkan komentar